" />--}}

RESILIENSI PADA PENYINTAS PASCA GEMPA BUMI LOMBOK

Adi Saputra, AM Diponegoro, Siti Urbayatun

Abstract


Peningkatan kemampuan resiliensi pada masyarakat rawan terkena bencana alam bertujuan supaya masyarakat dapat segera bangkit dan menata kembali kehidupan pasca bencana alam. Individu atau masyarakat yang tingkat resiliensinya rendah, maka tidak hanya rentan terhadap dampak psikologis tetapi juga lambat dalam melakukan pemulihan dan menyesuaikan diri setelah bencana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi resiliensi pada penyintas bencana gempa bumi Lombok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Teknik pengumpulan data menggunakan In-Depth Interview. Teknik analisis data menggunakan thematic analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek dalam penelitian ini merupakan resilien. Aspek-aspek resiliensi yang muncul dari subjek penelitian adalah regulasi emosi, pengendalian impuls, mampu menganlisis masalah, efikasi diri, optimis, empati, dan pencapaian. Para subjek penelitian juga memiliki sumber resiliensi seperti: dukungan sosial, rasa syukur, religiusitas yang tinggi, serta faktor budaya. Faktor budaya yang muncul pada para penyintas adalah dalam setiap kejadian buruk pasti mengatakan “Aget Bae” (untung saja). Empat sumber resiliensi tersebut menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam proses resiliensi para subjek.


Keywords


Resiliensi, Penyintas, Gempa Bumi Lombok

References


Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2019. Data Informasi Bencana Indonesia. (https://bnpb.cloud/dibi). Diakses 5 September 2019

Basrowi & Suwandi, (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Braun, V., & Clarke, V. (2006). Using Thematic Analysis In Psychology.Qualitative research in psychology, 3(2), 77-101. doi.org/10.1037/qup0000196

Dewanto, W., & Retnowati, S. (2015). Intervensi Kebersyukuran Dan Kesejahteraan Penyandang Disabilitas Fisik. Gadjah Mada Journal of Professional Psychology (GamaJPP), 1(1), 33-47. doi.org/10.22146/gamajpp.33357

Estanol, E. (2009). Exploring the Relationshipbetween Risk and Resilience Factors for Eating Disorders in Ballet dancer (3370698). Disertasi, Tidak diterbitkan. Utah: Faculty of Psychology University of Utah. doi.org/10.1002/erv.888

Fara, E. (2012, Juni). Resiliensi pada dewasa awal berlatar belakang budaya Aceh yang mengalami bencana tsunami 2004. Dipetik 25 Desember 2022, dari http://Lib.Ui.Ac.Id

Fauziya, L. I., & Daulima, N. H. C. (2017). Hubungan kecerdasan emosi dengan resiliensi penyintas banjir. Jurnal Keperawatan Indonesia, 20(3), 148-157. doi.org/10.7454/jki.v20i3.624

Fredrickson, B. L., Tugade, M. M., Waugh, C. E., & Larkin, G. R. (2003). What good are positive emotions in crisis? A prospective study of resilience and emotions following the terrorist attacks on the United States on September 11th, 2001. Journal of personality and social psychology, 84(2), 365. doi.org/10.1037/0022-3514.84.2.365

Ghafur, W. A., Noorkamilah, & Gazali. H. (2012). Resiliensi Perempuan Dalam Bencana Alam Merapi: Studi di Kinahrejo Umbulharjo Cangkringan Sleman Yogyakarta. Welfare, Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial, 1(1), 43-68.

Haddadi, P., & Besharat, M. A. (2010). Resilience, Vulnerability And Mental Health. Procedia-

Isaacson, B. (2002). Characteristic and Enhancement Of Resiliency In Young People. A Research Paper.The Graduate School, University Of Wisconsin-Stout. doi.org/10.1177/004728757201000387

Kirana, L. A. (2016). Dukungan Sosial dan Resiliensi pada Pasien Kanker Payudara (Studi Kasus pada Pasien Kanker Payudara yang sedang Menjalani Kemoterapi).Jurnal Psikolog, 4(4), 829-837. https://doi.org/10.30872/psikoborneo.v4i4.4238

Luthar, S. S., Cicchetti, D., & Becker, B. (2000). Research on resilience: Response to commentaries. Child development, 71(3), 573-575. doi.org/10.1111/1467-8624.00168

Moleong, L.J (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Poerwandari, E. K. (2013). Penelitian Kualitatif untuk Penelitian Manusia. Depok, Indonesia: LPSP3UI.

Prapanca, P. (2017). Pengaruh Tingkat Religiusitas Terhadap Self Resiliensi Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Karanganyar. Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, 3(1), 62-70.

Reivich, K., & Shatte, A. (2002). The resilience factor: 7 essential skills for overcoming life's inevitable obstacles. Broadway Books.

Rusmiyati, C., & Hikmawati, E. (2012). Penanganan dampak psikologis korban bencana Merapi (sosial impact of psychological treatment Merapi disaster victims). Jurnal Informasi, 17(02), 97-110.

Safarina, N. A., & Suzanna, E. (2021). Gambaran Resiliensi Masyarakat Aceh Setelah Mengalami Pengalaman Traumatis. Jurnal Psikologi Terapan (JPT), 3(1), 20-28. doi.org/10.29103/jpt.v3i1.3639

Saputro, I., & Sulityarini, R. I. (2018). Pengaruh Pelatihan Kebersyukuran Terhadap Resiliensi Pada Penderita Kanker Payudara. UNISIA, 38(84), 15-27.

Setiawan & Pratitis (2015). Religiusitas, Dukungan Sosial dan Resiliensi korban Lumpur Lapindo Sidoarjo. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia, 4(02), 137-144. doi.org/10.30996/persona.v4i02.555

Setyowati, Hartati, & Sawitri (2010). Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Resiliensi Pada Siswa Penghuni Rumah Damai. Jurnal Undip, 7(1), 67-77.

SINTIA, M. (2022). RESILIENSI PENYINTAS BENCANA ALAM DI KOTA PALU (Doctoral dissertation, Universitas Bosowa)

Sugiyono, P. D. (2013). Metode Penelitian dan Pengembangan Research and Development. Bandung: Alfabeta, CV.

Tentama, F. (2014). Dukungan Sosial dan Post-Traumatic Stress Disorder Pada Remaja Penyintas Gunung Merapi. Jurnal Psikologi Undip, 13(2), 133-138. https://doi.org/10.14710/jpu.13.2.133-1




DOI: https://doi.org/10.36269/psyche.v5i2.1362

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


PSYCHE Index:

       

  

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Web Analytics

View My Stats