MENINGKATKAN SEXUAL EDUCATION MELALUI MEDIA LAPIS SEBAGAI PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK SMP
Abstract
Kasus kekerasan seksual mengalami peningkatan di setiap tahunnya, hal tersebut cenderung terjadi pada anak-anak remaja secara spesifik yakni anak SMP. Sebagai upaya intervensi pencegahan kekerasan seksual peneliti menerapkan LAPIS pada anak SMPN 08 Bukittinggi. LAPIS (Learn About Protection In School) merupakan metode intervensi permainan interaktif yang dirancang berdasarkan aspek-aspek CSE (Pendidikan Seksual Komprehensif). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman anak SMP mengenai pendidikan seks melalui LAPIS. Subjek terdiri atas 58 peserta yang merupakan gabungan dua kelas yakni VII.4 dan VII.5. Hasil akhir penelitian di analisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test dengan nilai asymp. Sig lebih kecil dari 0,05 (.000 < 0.05) maka H0 ditolak dan HA diterima. Metode terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa SMPN 08 Bukittinggi mengenai pendidikan seks.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Aziz, S. (2017). Pendidikan seks perspektif terapi sufistik bagi LGBT. Penerbit Ernest.
Ardianto, Elvinaro. (2011). Metodologi Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif Dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa rekatama media.
Banurea, R. N., & Abidjulu, F. C. (2020). Pendidikan Seksual Komprehensif Pada Remaja Di Sma Negeri 1 Abepura Jayapura. Jurnal Pengabdian Dharma Laksana, 2(2), 74.
Bhattacharjee, D., Rai, A.K., Singh, N.K., Kumar, P., Munda, S.M., & Das, B. (2011). Psychoeducation: a measure to strengthen psychiatric treatment. Delhi Psychiatry Journal.
Firza, F. (2011). Hubungan antara pengetahuan remaja tentang pendidikan seks dengan perilaku seksual pranikah pada remaja (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau).
Irwanto, dkk. (1994). Psikologi Umum. Cetakan III. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Lukens & McFarlane. (2004). Psychoeducation as Evidence-Based Practice:
Consideration for Practice, Research, and Policy. Brief Treatment and Crisis Intervention Vol. 4 No. 3. Oxford University Press.
Notoatmodjo, S., Anwar, H., Ella, N. H., & Tri, K. (2012). Promosi kesehatan di sekolah. Jakarta: rineka cipta, 21, 23.
Hengky W. Pramana, (2012). Aplikasi Inventory Berbasis Access 2003. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Rimawan, R. (2016). Dokter Boyke:Pendidikan Seks Sejak Dini Lindungi Anak dari Pelecehan Seksual. Diakses 5 April 2023 dari http://www.tribunnews.com/kesehatan/2016/04/20/dokter-boyke- pendidikanseks-sejak-dini-lindungi-anak-dari-pelecehan-seksual
Rizki, I. P., Neherta, M., & Yeni, F. (2021). Intervensi Berbasis Komunitas Terhadap Perilaku Seksual Remaja. Jurnal Endurance, 6(2), 349-359.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet. Surtiretna, N. (1997). Bimbingan seks bagi remaja.
Surya, D. (2023). 21 anak jadi korban kekerasan seksual guru rebana di Batang, Jawa Tengah. Diakses 5 April 2023 dari https://www.bbc.com/indonesia/articles/cednjk8kl8yo
Tower, C. (2002). Memahami Pelecehan Anak dan Penelantaran (Bagian 5). Boston: Allyn & Bacon. A Pearson Education Company.
UNESCO. (2018). International technical guidance on sexuality education : An evidence-
informed approach. UNESCO.
Winoto, Y., Rachmawati, T. S., & Sinaga, D. (2021). Pendidikan Seks Dan Kesehatan Reproduksi Remaja Pada Para Siswa/Siswi Smp Negeri Cineam Di Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Berdaya, 1(1), 10-22.
Women, U. N., & UNICEF. (2018). International technical guidance on sexuality education: an evidence-informed approach. UNESCO Publishing.
World Health Organization. (2017). Responding to children and adolescents who have been sexually abused: WHO clinical guidelines.
DOI: https://doi.org/10.36269/psyche.v5i2.1584
Refbacks
- There are currently no refbacks.
PSYCHE Index:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.