LUPA, DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI BELAJAR DAN ISLAM
Abstract
Belajar merupakan perubahan perilaku yang bersifat relatif permanen, yang diperoleh melalui pengalaman- melalui interaksi dengan lingkungan. Belajar merupakan kunci dalam pendidikan. Namun seringkali proses belajar diganggu oleh terjadinya “lupa”. Lupa dapat menghambat efektivitas proses belajar. Psikologi belajar dan Islam memiliki pandangan yang berbeda mengenai lupa. Psikologi belajar memandang lupa terjadi karena telah lamanya informasi terseimpan dalam memori dan tidak digunakan, terganggunya informasi lama akibat munculnya informasi baru atau sebaliknya, terganggunay skema kognitif mengenai suatu informasi, dank arena memang informasi tersebut sengaja dilupakan. Namun Islam lebih memandang bahwa lupa terjadi karena lalainya manusia dari mengingat dan mendekatkan diri pada Allah.
Full Text:
PDFReferences
Kemeterian Agama Republik Indonesia. (2009). Al-Qur’an dan Terjemahanya. Jakarta: Kemeterian Agama Republik Indonesia
Khadijah, Nyayu. (2011). Psikologi Pendidikan. Palembang: Gravindo Telindo press.
Kosim, Muhammad. (2015). Prinsip Dan Strategi Pembelajaran Mengatasi Lupa Perspektif Psikologi Pendidikan Islam. Volume VI, Maret 1. Maret. Padang: Fakultas Tarbiyah IAIN Imam
Bonjol Padang
Lahey, Benyamin. 2006. Psychology: An Introduction. USA: McGraw-Hill Education
Syah, Muhibbin. (2004). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Setiawan, Wahyudi. (2016). Al-Qur’an Tentang Lupa, Tidur, Mimpi Dan Kematian. Volume 2,
Nomor 2, Januari 2016: FAI Universitas Muhammadiyah Ponorogo
DOI: https://doi.org/10.36269/psyche.v1i1.72
Refbacks
- There are currently no refbacks.
PSYCHE Index:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.